Sinopsis Haunted The Series – Ghost Friends [2016]


English Title : Haunted The Series
Thailand Title : หลอนเดอะซีรี่ส์ (Lon The Series)
Release Date : 6 Agustus 2016 – Desember 2016
Genre : Horror, Comedy, Friendship
Episode : 16
Runtime : 45 menit / episode
Production House : PPTV

Haunted The Series merupakan series horror yang diangkat berdasarkan kisah nyata di Bangkok. Series yang memiliki 16 episode ini tayang setiap Sabtu pukul 9 malam di Nine TV, LINE TV, dan Channel 9 MCOT HD, serta di rilis ke Youtube oleh akun resmi PPTV, Bangoar Channel. Haunted The Series sendiri mengisahkan bermacam-macam cerita horror yang berbeda di setiap episodenya, juga diperankan oleh aktor dan aktris yang berbeda. Berbagai aktris dan aktor remaja kenamaan ikut bermain di series ini, seperti Got MBO, Nat Thewphaingam, Karn Kasidej (Karn KPN), Ohm Pawat, Peak Peemapol, dan masih banyak lagi.

Sebenarnya mimin yang punya fokus bahas masalah gay movie ngga ada urusannya buat bahas series bergenre horror ini, tapi berhubung beberapa castnya adalah pemain series boyslove Make It Right jadi mimin ngga boleh ketinggalan dong. Peak Peemapol, Ohm Pawat dan Nice Vichapol bermain di Haunted The Series Episode 11 yang dikasih judul “Ghost Friend”.
Ghost Friend menceritakan tentang 5 laki-laki remaja yang tinggal di lingkungan yang sama, yaitu dipinggir laut. Mereka punya kepribdian dan sifat yang berbeda-beda. Diantara mereka berlima, hanya Kanompong (Peak Peemapol) yang memiliki sifat friendly. 4 orang lain yang awalnya tidak berteman jadi terhubung karena Kanompang berteman dekat dengan ke-4 orang tersebut. Meskipun berteman secara tidak langsung, hubungan 4 orang lain selain Kanompong tidak terlalu dekat. Tiba-tiba salah satu dari mereka meninggal. Dari ke-4 orang yang tersisa, siapa tersangka utama sang pembunuh? Nama Kanompong jelas keluar dari daftar tersangka, tapi siapa yang tahu?



Membaca sinopsis pendeknya aja pasti udah bikin penasaran. ini filmnya baru tayang hari sabtu tanggal 19 kemaren lho, dan belum dirilis resmi sama Bangoar Channel, tapi tiba-tiba hari minggu tengah malam mimin di LINE sama salah satu pembaca setia blog ini. Katanya minta dibuatin sub untuk series ini berhubung ngga ada sub englishnya sama sekali. Tapi sayang mimin lagi ga punya waktu buat bikin sub (kecuali dibayar yee wekwek), jadi bonus buat fansnya MIR, mimin bakalan ceritain (bisa dibilang spoiler) untuk Haunted The Series yang episode 11 aja, yaitu episode Ghost Friends yang dimainkan Nice, Peak dan Ohm. Baik banget kan mimin udah bikin translatenya terus mau capek-capek nulis spoiler? Oh iya.. ini film horror tersedih yang pernah mimin tonton hiks hiks



Sebelum mulai mimin kasih tau dulu episode-episode dan link nonton streaming Haunted The Series tanpa subtitle...
Haunted The Series EPS 1 – Haunted Love (รักลวงหลอน) >> Link
Haunted The Series EPS 2 – Love Never Dies (รักไม่มีวันตาย) >> Link
Haunted The Series EPS 3 – Haunted Couple (คู่รักคู่หลอน) >> Link
Haunted The Series EPS 4 – Spirit of Taxi (Taxi ส่งรักส่งวิญญาณ) >> Link
Haunted The Series EPS 5 – Hidden Head (หลอนซ่อนหัว) >> Link
Haunted The Series EPS 6 – Ghost Puppet (รักฝังหุ่น) >> Link
Haunted The Series EPS 7 – Haunted GPS (GPS หลอน) >> Link
Haunted The Series EPS 8 – Bury The Ghost (เผาผี) >> Link
Haunted The Series EPS 9 – Haunted Apartment (อะพาร์ตเมนต์หลอน) >> Link
HTS EPS 10 – DEJAVU Spirit Touch (DEJAVU ถอดรหัส สัมผัสสยอง) >> Link
Haunted The Series EPS 11 – Ghost Friends (เพื่อนหลอนเพื่อนผี) >> Link
Haunted The Series EPS 12 –16 Silahkan cari sendiri ya..

NB : Peak Peemapol, Ohm Pawat, dan Nice Vichapol cuma main di Haunted The Series yang Episode 11 aja, soalnya banyak yang bingung ngira mereka main dari eps 1 sampai end.

SINOPSIS Haunted The Series EPS 11 – Ghost Friends (เพื่อนหลอนเพื่อนผี)
Cast :
- Peak Peemapol sebagai Kanompong
- Ohm Pawat sebagai Ter
- Nice Vichapol sebagai Tae

Dibuka dengan suasana duka di kuil, upacara kremasi (pembakaran mayat) dipimpin oleh do’a dari kepala biksu. Berbagai karangan bunga ucapan selamat jalan dari teman kelas 2 SMA dan dari kerabat mengelilingi peti mati yang diletakan ditengah kuil tersebut. Kanompong (Peak Peemapol) terlihat sangat terpukul. Dia menangis di depan foto Tae (Nice Vichapol), sahabatnya yang baru saja meninggal karena tenggelam. Semua teman almarhum Tae terus berdatangan memenuhi kuil. 
“Sawadee khab Bu. Aku memang bukan teman dekat Tae, tapi aku ikut sedih dan turut berduka cita” kata Off yang baru datang ke kuil. “Kau harus kuat, Bu” ucapnya lagi sambil menggenggam tangan Ibu Tae yang menangis tersedu-sedu.
Off lalu berjalan menghampiri Kanompong yang masih berdiri di depan foto terakhir Tae. “Kamu lagi sakit. Sudah jangan terlalu dipikirkan” ucapnya pada Kanompong sambil menepuk bahunya. An yang datang bersama Off hanya diam membisu menatap peti mati Tae. Dengan wajah datarnya, tidak bisa ditebak apakah An ikut sedih atau bagaimana.

Setelah menepuk pundak Kanompong, Off kemudian beralih ke depan peti mati Tae untuk meletakan bunga pemakaman. Sebelum pergi, dia mengetuk-ngetuk peti Tae sebanyak 3 kali.
“Pergilah dengan tenang Tae. Jangan kuatirkan keadaan disini”
Setelah Off mengucapkan kalimat itu, tiba-tiba langit berubah menjadi gelap disertai dengan angin kencang. Semua karangan bunga dikuil tersebut jatuh. Peti mati Tae berguncang-guncang seakan-akan Tae ingin keluar dari sana. Piring-piring tempat bunga pemakaman dan foto Tae juga ikut pecah. Semua orang di kuil termasuk Kanompong sangat ketakutan.
            Hantu Tae muncul..
            Dengan wajah dipenuhi lendir air dan urat-urat yang muncul, hantu Tae duduk diatas peti matinya sendiri.
            Namun tidak ada yang bisa melihatnya..
Hantu Tae kelihatan sangat marah. Keadaan disekitar kuil yang semakin berantakan membuat semua orang panik.
Melihat ada yang ngga beres, Ibunya Tae berteriak-teriak histeris didepan peti mati anaknya. ‘Tae anakku, ini Ibu sayang. Tae ingin keluar dari sini! Tolong keluarkan dia. Tae, ayo bilang siapa yang membunuhmu? Orang itu ada disini, kan? Makanya kau marah, kan?”. Ibu Tae terus mengulang kata-kata itu sambil menangis.
“Tae marah. Pasti ada yang membunuhnya! Ada yang membunuh anakku” Ibu Tae kemudian menarik tangan polisi yang menjaga upacara kremasi.
“Lihat pak.. Pasti ada yang membunuh anakku. Siapa itu, Tae?”
            Dan hantu Tae dengan wajah datar melirik ke arah Kanompong... Dia kemudian meloncat dari atas peti ke hadapan Kanompong..

                                                                        *******

Suasana dipinggir laut tidak begitu baik sore itu. Dari dalam ruang tamu yang ada di awak kapal, Kanompong memandang kosong ke lautan. Kanompong memang tinggal di awak kapal yang sudah disulap menjadi rumah, lengkap dengan ruang tamu, toilet, ruang makan dan beberapa kamar dan perabotan lengkap. Suasananya unik karna kapal itu emang benar-benar diatas laut. Ada kendali nahkoda dan juga tongkang besar diatasnya. Cuma bedanya kapal itu ngga bisa dijalankan.
Radio yang sedang menyiarkan berita tentang kematian Tae di sampingnya tiba-tiba dimatikan oleh Off, membuyarkan lamunan Kanompong. Off tau Kanompong masih terpukul atas kepergian Tae, jadi dia hanya mematikan radio dan pergi begitu saja tanpa bicara. Kanompong yang sudah tersadar lalu berdiri untuk mandi. Tiba-tiba..
WHOAA!
“Apaan sih lo?” ucap Kanompong kaget karena Ter (Ohm Pawat) tiba-tiba muncul dari jendela ruang sebelah. Ter adalah salah satu teman baik Kanompong juga. Ter, An dan Off memang berteman baik dengan Kanompong dan sering banget datang ke Rumah Kapal. Untuk Ter sendiri, dia selalu ke Rumah Kapal untuk mencuri isi kulkasnya Kanompong.
“Ohh.. maaf” sahut Ter cengengesan. “Aku lapar. Ada yang bisa dimakan?” tanyanya lagi pada Kanompong. See? Si Ter ini memang ke Rumah Kapal kalau lagi kelaparan ajaa..
“Ada mungkin. Cari saja sana”  sahut Kanompong malas-malasan.
“Mau kemana?” tanya Ter lagi. Duh si Ter ganteng nanya mulu kan kasian itu Kanompong mau mandii ngga jadi mulu hehe.
“Mau mandi..”
“Mandi sama-sama yuk” kata Ter becanda sambil mandangin Kanompong dari atas sampai bawah dengan wajah penuh nafsu.
“Gilaa!” Kanompong jadi sebal dengan kebiasaan Ter yang selalu menggodanya. Dia lagi ngga mood untuk diajak bercanda. Seharusnya Ter tau itu. Okeh abaikan saja, pikirnya Kanompong.

Kanompang baru aja masuk kamar ke kamar mandi. Tiba-tiba ada suara-suara aneh dari arah kamarnya.
“Ter.. Ter..” Kanompong mengira Ter yang menimbulkan suara aneh itu. “Jangan bercanda terus dong” ucapnya lagi. Tidak ada sahutan dari arah kamar, Kanompong lalu keluar untuk memeriksa sendiri.
Nihil. Di kamar tidurnya tidak ada siapa-siapa, tapi keadaan kamar sudah berantakan. Padahal 2 menit yang lalu kamarnya masih rapi. Dari situ mulailah kejadian-kejadian aneh. Dari suara orang menaiki tangga ke tongkang atas, sampai jam dinding yang berdenting sendiri. Tidak ada ada siapa-siapa selain dirinya sendiri di ruangan-ruangan itu. Akhirnya Kanompong memilih untuk mengabaikan dan kembali ke kamar.
Dia terduduk di sofa memperhatikan barang-barangnya yang berantakan tadi. Banyak flasback yang terlintas dipikirannya, salah satunya ingatan saat upacara kremasi Tae. Dia masih ingat saat Ibu Tae menangis dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Tae. Tae dan Kanompong memang berteman sangat dekat dan Ibu Tae sudah menganggap Kanompong seperti anaknya sendiri. Ibu Tae sangat terpukul, berharap bisa menemukan kebenaran untuk kematian Tae yang dia rasa tidak adil. Kanompong akhirnya memeluk Ibu Tae dan mereka menangis bersamaan.
Ingatan itu buyar karena Ter tiba-tiba sudah ada di depan kamar Kanompong. Ter bingung sejenak lihat kamar Kanompong berantakan. Tapi dia yakin itu pasti ada hubungannya dengan kematian Tae. Ter ngerti gimana rasanya kehilangan sahabat baik dan berusaha buat nenangin perasaan Kanompong. Ter sendiri juga ngerasa bersalah karena ga datang ke upacara kremasi Tae. Yah meskipun mereka bukan teman dekat, setidaknya Tae itu sahabatnya sahabat dia..
“Kalau lo terus begini, gue bisa marah” ucap Ter setelah duduk di samping Kanompong. Suaranya tegas tapi tulus, bikin mimin melted hehe. “Lo harus tenangin diri. Gue teman lo juga, gue akan selalu ada buat lo”. Ter kemudian membiarkan Kanompong tenggelam dalam lamunan dan memilih untuk merapikan barang-barang Kanompong yang berantakan.
Sementara dikuil keadaan semakin mencekam. Abu mayat Tae yang baru di kremasi (dibakar) masih tersimpan didalam peti. Menurut tradisi, setelah ucapara kremasi, abu mayat harus di diamkan selama 4 bulan sebelum diserahkan pada keluarga dan ditaburkan di tempat yang disukai oleh sang almarhum. Selama 4 bulan itu, mungkin hantu Tae masih akan terus duduk diatas peti matinya dengan wajah penuh amarah..

                                                            ****
Ter dan Kanompong sedang duduk diatas tongkang, memperhatikan riak air laut yang tenang depan mereka.
“Kalau ada apa-apa cerita saja. Kita kan teman” ucap Ter memecah keheningan diantara mereka. Ter sudah memperhatikan keadaan Kanompong akhir-akhir ini. Sejak kematian Tae, wajah Kanompong semakin pucat dan seakan tidak ada tenaga untuk hidup.
“Ga ada apa-apa kok” sahut Kanompong singkat, membuat suasana hening lagi.
“ Hey bro, kita berenang aja yuk!” ajak Ter mengalihkan topik.
“ Lo tau gue ga bisa berenang” sekarang Kanompong sedikit tersenyum.
“Kalau ga belajar sekarang ya kapan bisanya?” sahut Ter yang mulai bersemangat. “Kalau gue tenggelam, siapa yang bakal nolongin?” tanyanya lagi.
Kanompong sedikit kaget dengar kata-kata itu. Kata tenggelam mengingatkannya pada Tae. “Lo kan bisa berenang. Tolong aja diri sendiri” sahut Kanompong sedikit sinis.Tapi setelah itu dia tersenyum..
“Lo emang dasar..” Ter tertawa kecut. Bodoh.. dia lupa soal tenggelam..

*****
           
Duh capeknya mimin ngetikk.. hehe.. lanjut ngga nih? Oke deh lanjut ajaa.. Oke kembali lagi. Jadi ceritanya beralih ke senja hari. Udah pasti suasananya seram karena hantu Tae bakalan muncul lagi.
            Diruang makan rumah kapal, Dokter yang merawat Kanompong datang bawain obat. Kanompong memang lagi sakit, makanya wajahnya pucat terus. Setelah bilang terima kasih, Kanompong langsung minum obat yang dibawain oleh Dokter cewek tersebut.
“Oh ya.. aku harus pulang cepat hari ini, Pong. Ada yang harus aku kerjain dirumah”  kata Dokter itu lembut. Dokter ini auranya keibuan banget padahal umurnya masih muda. Kanompong juga manggil dia kakak, bukannya Dokter. Dari gestur tubuhnya, dia memang tulus perhatian ke Kanompong dan ke teman-teman Kanompong yang datang ke Rumah Kapal.
            Setelah Dokter cantik keluar dari ruang makan, An tiba-tiba nyelonong masuk. Masih ingat kan An yang datang ke pemakaman Tae dengan muka datar? An orangnya lumayan ganteng, lumayan pendiam dan tatapan matanya itu lho, lumayan ngeselin. Dia masih pakai seragam putih hitam dan langsung nyerobot air minum di meja makan. Okeh, sekarang rumah kapal Kanompong lebih mirip hotel. Semua teman-temannya Kanompong seenak jidat bisa keluar masuk disana.
            Nah, sambil minum air, An menatap Ter dengan tajam. Maklum An dan Ter ngga terlalu dekat. Mereka secara ngga langsung kenal karena berteman dengan Kanompong aja. Risih diliatin begitu, Ter jadi ngumpat-ngumpat ngga jelas.
            “Sialan. Apa lo liat-liat?” tanya Ter nyolot, tapi An tetap diam dan lanjutin minum. “Fuck. Ngga dijawab lagi!”
            Kacang-kacang. Si Ter tetap dikacangin sama An. An lebih milih buat nuangin air ke gelas Kanompong meskipun airnya tumpeh-tumpeh dikit. Ngga mau kalah, Ter juga nyodorin gelas ke An untuk diisikan air. Tapi An malah milih pergi, masih dengan muka datar dan tatapan nyebelin.
            Ter yang kesal langsung berdiri dari kursi, untungnya sebelum perang ketiga Ter diberhentiin sama Kanompong. Sabar ya Ter, kali aja itu si muka datar suka sama kamu makanya Mau Mau Malu Ganas gitu hehe.
            “Lo malam ini tidur disini?” tanya Kanompong ke Ter.
          “Ngapain? Ihh gue bukan istri lo yaa” jawab Ter bercanda lagi. Padahal barusan mukanya merah itam ijo gara-gara An “Gue pulang aja deh” ucap Ter lagi sambil nepuk-nepuk pundak sendiri. Eh salah, pundak Kanompong.
            Scene pindah ke kuil. Suasana di kuil sehabis senja makin hari makin horror. Hantu Tae masih ada disana dengan –lagi lagi– wajah penuh amarah.

****
           
Saat hari sudah mulai malam, Off datang ke Rumah Kapal. Masih ingat kan sama Off ini? Dia yang datang ke upacara kremasi dan ngetuk-ngetuk peti mati Tae sebanyak 3 kali itu. Setelah sampai di Rumah Kapal, Off langsung turun ke tangga bawah, ke ruangan bagian mesin kapal. Sambil menenteng koper peralatan, dia masuk ke Dek bagian mesin yang lumayan seram. Perawakan Off lumayan berotot. Dengan rambut yang menutupi mata, sudah bisa ditebak dia punya sifat keras dan misterius. Dia juga sepertinya suka utak atik mesin.
            Seepp. Ada sesuatu yang melintas.
Meskipun sangat cepat, Off masih bisa merasakan kalau ada sesuatu yang melintas di belakangnya. Off lalu memeriksa ke sekeliling ruangan yang snoopy banget itu. Tiba-tiba muncul suara, seperti suara kunci-kunci ingris yang dimainkan. “Siapa itu?” Off bertanya, dan tentu saja ngga akan ada yang menjawab. Suara aneh itu muncul lagi, kunci-kunci besi yang berdenting hampir membentuk musik.
Dia memutuskan untuk mengambil kunci ingris yang ada di dekatnya, berjalan perlahan ke arah suara aneh tadi.
“Jawab siapa itu?!” Off erus berjalan dengan waspada. “Lo mau main-main sama gue, hah?!” tanyanya dengan suara mengancam. Sangar nih..
            Kemudian suara aneh terdengar lagi. Kali ini suaranya mirip seperti orang yang sedang berlari-lari. Off celingukan mencari asal suara. Ditempat yang berliku dan dipenuhi mesin seperti itu tentu ngga mudah buat seseorang untuk berlari-lari secara luwes, seperti suara larian yang dia dengar barusan. Suara-suara aneh masih terus muncul, membuatnya sedikit takut.

            Sementara itu, di dek tingkat 2, tempat dimana Kanompong tinggal, Kanompong juga mendengar suara kaki orang yang sedang berlari. Dia sebelumnya lagi mengobok-obok kulkas, tapi berhenti karena kaget dengan suara itu. Kanompong mengira itu suara kaki Ter yang masih belum pulang. Sambil sedikit takut, dia berjalan keluar dapur untuk memeriksa.
            Saat memanggil-manggil nama Ter, tiba-tiba dia merinding dan memutuskan lari keluar Dek. Kanompong yang takut lari ke arah Jamban. Wekwek, apa ya nyebutnya? Jamban ngga jorok, kan? Abaikan aja deh bahasa mimin yang kacau. Intinya Kanompong lari ke tempat orang buang air di sungai. Sampai disana, dia ngga liat ada An yang lagi asik mancing disudut lain Jamban (jamban lagi). Waktu tau Kanompong lari kesana, An langsung sembunyi.
            Kanompong terdiam sejenak nenangin diri habis olahraga lari. Tapi tiba-tiba dihadapan dia sudah ada Ter yang minta tolong karena tenggelam. Kanompong kaget. Dia pengen mengulurkan tangan untuk membantu Ter tapi dia juga takut karena ngga bisa berenang. Dalam waktu sepekian detik aja, wajah Ter berubah jadi wajah Tae yang pucat dan berurat. Itu dia.. Hantu Tae. An yang melihat tingkah Knompong dari tempat persembunyian merasa heran.
            Kanompong kaget dan teriak. Dia berusaha lepasin tangannya dari tangan Hantu Tae. Saat itu juga tiba-tiba ingatan melintas di pikiran Kanompong.. 

            Flashback : Ditempat yang sama, tepatnya dipinggiran Jamban, Tae dan Off terlibat adu mulut.
            “Gue pengen putus dari Oil” ucap Tae.
            “Lo mau putusin adik gue, terus pacaran dengan Songya?!” sahut Off penuh emosi. Kanompong yang melihat mereka bertengkar berusaha melerai. Tapi dia malah di dorong oleh Off. Melihat Off mendorong Kanompong, Tae menarik kerah baju Off. Off yang gelap mata langsung mengeluarkan pistol dari saku celananya dan menodongkannya ke arah Tae. Tae berusaha menghindar dan mencegat gerakan Off yang ingin menembak kepalanya.
            “Lo udah gila ya?!” Tae sempat berteriak seperti itu sebelum akhirnya tercebur. Lehernya dihantam Off menggunakan pantat pistol sampai dia terlempar ke air.
            Tae yang kesakitan leher dan mulai kram meminta tolong pada Kanompong. Kanompong yang kaget dan ketakutan segera meraih tangan Tae, tapi dihentikan oleh Off.
            “Kalau lo nolongin dia, nasib lo nanti bakalan sama kayak dia” ancam Off yang membuat Kanompong terdiam. Off memanfaatkan kelemahan Kanompong, yaitu tidak bisa berenang. Untuk Tae sendiri, dia sebenarnya bisa berenang, tapi berhubung itu lehernya sakit dan kakinya kram makanya dia pasrah aja.
            Awalnya Kanompong mengabaikan ancaman pertama dari Off. Sambil ketakutan dia tetap berusaha narik Tae keatas. Tapi saat mendengar bunyi pelatuk pistol ditarik, Kanompong terdiam lagi.
            Tae yang lehernya kesakitan tidak bisa bergerak banyak. Saat Kanompong melepaskan tangannya, dia sudah pingsan atau mungkin mati. Saat Off pergi, Kanompong berusaha meminta bantuan tapi tidak ada orang disekitar situ. Sambil menangis dan terus meminta maaf, Kanompong menyaksikan sendiri bagaimana sahabatnya mati oleh ulah sahabatnya yang lain.

            Setelah kejadian Tae tenggelam, Kanompong sambil menagis memandangi foto Tae dan meminta maaf. “Aku ngga bermaksud, Tae. Aku ngga punya pilihan lain. Maafin aku” ucap Kanompong disela tangisnya.
            Pintu terbuka dan Off masuk. Masih dengan pistol di tangan, Off mengancam Kanompong agar tutup mulut tentang kejadian barusan. Dia meminta Kanompong bersikap biasa seakan-akan tidak ada yang terjadi. Kanompong menangis.. flasback demi flasback mulai terungkap.
Saat dipemakaman, hantu Tae marah karena pembunuhnya datang ke ucapara kremasi dia. Saat hantu Tae duduk dengan wajah marah diatas peti matinya, sebenarnya Kanompong, An dan Off bisa melihat hantu Tae. Hantu Tae melirik ke arah Kanompong dan meloncat ke hadapan wajahnya. “Tolong aku..” ucap hantu Tae pada Kanompong. Kanompong ketakutan setengah mati.
            Saat Off melempar Tae ke air waktu itu, An sebenarnya juga melihat kejadian itu dari tempat persembunyian. Dia juga mendengar pembicaraan saat Off mengancam Kanompong. Jadi Kanompong, An dan Off adalah orang yang terkait dengan pembunuhan Tae. Karna dari awal sudah membawa pistol, Off memang pasti udah merencanain pembunuhan tersebut tapi membuat Tae seakan-akan mati karena tenggelam suapaya ngga masuk penjara.

****
            Balik ke cerita sebelum Flashback, dimana Off juga di terror oleh hantu Tae di Dek mesin. Off masih mencari asal suara-suara aneh itu, tapi tiba-tiba hantu Tae menampakan diri dan mengejar-ngejarnya. Off ketakutan setengah mati, bahkan dia juga teriak-teriak. Teriakannya yang kayak cewek bikin mimin ngakak lah, secara mukanya kan sangar. Sok jagoan lagi huuu...
            Setelah lama main kejar-kejaran sama hantu Tae, hantu Tae yang sudah marah menarik rambut Off dan melemparkan badannya sampai membentur keras ke mesin kapal..

            Pagi itu Dokter cantik datang ke Rumah Kapal seperti biasa, memberikan obat dan memperhatikan Kanompong sebentar. Sejak Tae meninggal, penyakit Kanompong semakin parah dan badannya semakin lemah setiap hari. An yang khawatir menanyakan keadaan Kanompong.
            “Keadaanya belum baikan. Karena pikirannya terus tertekan, mungkin Kanompong sulit sembuh dalam waktu dekat ini” begitulah jawaban si Dokter cantik untuk An. "Dia harus bisa menerima kenyataan dirinya dulu supaya bisa kembali normal" sambung Dokter cantik lagi. Saat mereka berdua ngobrol-ngobrol di Tongkang, polisi datang. Itu polisi yang menjaga upacara kremasi Tae. Polisi menanyakan ke Dokter cantik, apakah keadaan Kanompong memungkinkan untuk di investigasi. Polisi pengen mencari tau beberapa hal penting, karena kata polisi Ibunya Tae masih bersikeras kalau Tae meninggal karena dibunuh.
            Dokter cantik bilang sulit cari informasi yang benar dari Kanompong sekarang karena halusinasinya makin parah. Oh iya, penyakitnya Kanompong ini adalah penyakit yang sering berhalusinasi. Karna selama ini teratur minum obat, makanya halusiansinya berkurang. Tapi sejak Tae meninggal, Kanompong mulai kesulitan melihat. Kadang dalam penglihatannya, objek itu sangat kabur dan bisa bergerak sendiri. Polisi cuma bisa mengiyakan dan merasa prihatin dengan Ibunya Tae. Tiba-tiba An bilang kepolisi, kalau dia pengin bersaksi.
           
****
           
            Terdengar suara radio menggema dari Rumah Kapal. Radio tersebut sedang menyiarkan berita tentang ditangkapnya seorang laki-laki berinisial ‘O’ atas tuduhan pembunuhan dan manipulasi. Sementara ternyata sudah 4 bulan berlalu sejak upacara kremasi Tae, jadi teman-teman dan kerabat datang sekali lagi ke upacara pemakamannya yang terakhir sebelum abunya di taburkan.
Kanompong sendiri tidak bisa hadir di upacara kematian. Dia tidak bisa berjalan dan harus duduk terus menerus di kursi roda. Wajahnya juga sangat pucat, untungnya ada si Dokter cantik yang terus jagain Kanompong. Sambil menunggu dokter cantik mengambilkan air minum, Kanompong duduk diatas dek paling atas, dimana dia bisa melihat hamparan laut didepannya. Saat-saat seperti ini, Kanompong teringat dengan kenangan-kenangan dia bersama Tae. Ada salah satu ingatannya tentang Tae yang ngga bisa dia lupain.
Jadi waktu itu Kanompong dan Tae lagi duduk-duduk santai di atas tongkang, melihat pemandangan laut.
“Pong, berenang yuk..!” ajak Tae.
“Lo kan tau gue ngga bisa berenang” sahut Kanompong malas-malasan.
“Kapan lo mau belajar berenang? Ga pernah berlajar makanya ga bisa” jawab Tae. Kanompong sedikit kesal dengar kata-kata Tae. Kanompong ngga belajar berenang bukan karna ngga mau, tapi memang karna penyakitnya bahaya buat orang yang berenang.
“Aku mau belajar kapan aja itu urusanku. Emangnya bisa berenang buat nolongin siapa?” sahut Kanompong sinis. Ya ampun Kanompong jangan gitu dong jahat banget..
Tae terdiam lama. “Gue bukan nyuruh lo berenang untuk nolongin orang.. gue pengen lo berenang untuk selamatin diri sendiri” Tae kembali terdiam lagi. “Kalau suatu hari nanti gue ngga ada, seenggaknya gue bisa ninggalin lo tanpa rasa kuatir”
Mendengar kata Tae barusan, Kanompong langsung kaget dan terharu. Dia memandang wajah Tae lama..
“Hey, kenapa liatin gue begitu? Gue merinding tau” ucap Tae sambil tertawa.
“Lo ngga perlu kuatir lagi mulai sekarang. Gue bakalan sama-sama lo sampai mati” jawab Kanompong tertawa, sambil senggol-senggolan dengan Tae.
“Ueeeee... lo teman gue tauk, bukan istri gue” sahut Tae bercanda.

Ingatan itu bakalan diingat Kanompong sampai mati. Dia menangis dan tertawa saat ingat kenangan yang udah mereka laluin. Jangankan Kanompong, mimin aja mewek waktu liat Kanompong dan Tae ngobrol di tongkang hiks hiks. Kemudian masih diatas dek, hantu Tae menampakan diri pada Kanompong.
“Maafin gue. Lo pergi cepat banget. Lo ngga marah sama gue, kan?” tanya Kanompong pada hantu Tae. Hantu Tae Cuma diam dan mandangin Kanompong lama. Waktu dia mau buka mulut, Ter tiba-tiba muncul bawain air minum.
“Ngga perlu minta maaf, gue ngga marah kok. Nih air minum” kata Ter sambil nyodorin aqua botol. Hehe si Ter GR deh orang Kanompong ngomong sama Tae kok. Oh iya ngga keliatan. Tae kan hantu. “Gue bakalan selalu ada buat lo” kata Ter lagi sambil mendorong kursi rodanya Kanompong.
Hantu Tae sedih melihat mereka pergi. Sebenarnya emang sudah lama Tae cemburu sama persahabatan Kanompong dan Ter. Karna Tae dan Ter ini punya sifat dan cara bicara yang sama, makanya semenjak Tae meninggal Kanompong lengket dengan Ter. Karena penyakit halusinasinya, Kanompong sudah menganggap Ter sebagai pengganti Tae.
Yang paling sedih saat kejadian di meja makan. Waktu itu si Tae kan udah mati, tapi sebagai hantu dia duduk dihadapan Kanompong dan Ter. Waktu itu Kanompong dan Ter lagi bercanda masalah jeruk (waktu si Ter hampir kelahi sama An).Hantu Tae mandangin Kanompong terus.
“Kapan lo berhenti melihat dia sebagai gue?” kata Tae. Ya ampun nyesek banget. “Dia ngga punya hak” (ini mimin kurang ngerti. Mungkin maksudnya Tae si Ter ini biar bagaimanapun ngga bisa nyamain posisinya di hati Kanompong)
Dan ... THE END!

Komentar :
Ahhh akhrinyaaa... panjang banget ini postingan!! Pertama mimin senang banget karna udah bisa lancar nonton film Thai tanpa sub dan 99% ngerti. Kalau dulu nonton film Thai tanpa sub volumenya mesti harus ngalahin volume masjid. Kenapa? Karna mimin dulu masih minus di listening. Suka susah bedain arti yang sama sebutannya, jadi harus jeli di nada gitu. Kayak Leuk dan Leuk pas di scene Tae dan Off kelahi. Penyebutan Leuk Leuk itu sama tapi artinya beda jauh.  Yang satu artinya putus, yang satu artinya memilih, jauh kan?.. Ih seneng udah lancar, car car deh hehe.

Film ini mimin lumayan suka, meskipun ternyata kisahnya ngga sekeren yang mimin bayangin. Awal baca sinopsisnya mimin kira ini cerita horror misteri tentang penyelidikan gitu. Dari mereka berlima diselidikin siapa yang ngebunuh Tae. Tapi ternyata ngga. Seiring jalannya cerita, bahkan di menit awal aja penonton udah bisa nebak siapa yang ngebunuh Tae. Terus cara mati Tae juga menurut mimin ngga greget dan sedikit ngga masuk akal. Maksudnya, cuma gara-gara pengen mutusin adeknya Off, masa si Off sampai ngeluarin pistol sih? Okelah cerita begini emang sah-sah aja. Di indonesia juga banyak, cuma ngga minjamin sendal aja sampai dimutilasi.

Untuk bagian horror, mimin rasa ngga ada yak. Palingan cuma keget-kaget cantik aja, kaget liat Ohm dan Nice yang makin ganteng badai hehe. Maksudnya, disini hantunya ngga dominan. Awal ngeliat dandanan si hantu Tae emang sedikit takut sih. Itu hantunya beneran kayak dari air, lendir lendir basahhh. Tapi makin ketengah unsur horronya udah ngga ada kok. Udah makin twist dan lumayan seru.

Ending.. wah dapet banget. Ending yang diluar dugaan, apalagi waktu si Kanompong mengenang saat kebersamaannya dengan Tae. Kaget waktu tau ternyata Ter itu miriiiipppp banget sama Tae. Mulai dari posisi duduk sampai kata-kata waktu bicara. Pantas si Tae cemburu buta ngeliat persahabatan mereka. Endingnya cukup bisa bikin nagis bombay. Apalagi pas soundtracknya muncul. Ih itu arti soundrack ngena banget buat Best Friend Forever yang udah lama kepisah.

Film ini bagus ditonton buat ngobatin rasa rindu pada anak-anak MIR hehe. Kang Okra, nih udah aku buatin ya sinopsis lengkapnya! Jangan nge-LINE tengah malam lagi dong hehe. Akting mereka udah pada bagus-bagus banget yaa sekarang, apalagi si Peak. Aktingnya udah jago tuh. Jadi intinya ini bukan kisah horror seram ya, melainkan kisah persabatan melankolis yang berpusat pada Kanompong. 5 orang dengan pribadi yang berbeda ini emang secara ngga sengaja terhubung karena persahabatan dengan Kanompong. Jadi dulu si Ter ini senang ngeliat persahabatan manis Kanompong dan Tae waktu Tae masih hidup, jadi saat Tae udah meninggal, Ter berusaha ambil hati Kanompong dengan cara bersikap semirip-mirip mungkin dengan Tae. Yang bikin mimin kecewa sama tokoh Ter, waktu pemakaman Tae kenapa dia ngga dateng? Si jahat sama si muka datar aja dateng waktu itu. Uhhh untuk An, meskipun dia cuek dan flat banget, dia keliatan tulus bersahabat dengan Kanompong. Dan untuk si antagonis Off, dia ini ngga cocok deh jadi sahabat siapapun. Dari awal mimin udah punya bad feel sama nih teknik mesin..

22 komentar

Keren mimin blog ini top banget dh. lanjut lg dung jd pnasaran ma crita haunted yg lainnya
dr ep 1 yg haunted blm ada satupun yg engsub ya?

Reply

wahh, akhirnya ada yg mengulas ep ini. makasii banyak mimin. sempet nonton sendiri (tapi dicepet2in krn takut), dan ga paham, haha.

mau tanya sedikit min, klo ga salah di scene2 agak akhir ada flashback saat An nuangin air ke Kanompong dan Ter minta dituangin air tp An malah nyuekin. Di scene itu terlihat seolah2 An ga liat ada Ter di samping Kanompong. Di scene lain pas Ter duduk di sofa di samping Kanompong, dengan kertas berserakan, terus posisi Ter diganti Dokter. Jadi seolah2 Ter itu ga ada. Di sini bikin terpikir klo Ter itu temen halusinasinya Kanompong yang mirip Tae.

jadi Ter itu beneran ada ya (?) ahaha

nb: Ter ganteng parah sih dan aura friendly nya berasa banget.

Reply

Sama sama :)

Itu di scene terakhir awalnya mimin juga ngira kalau si Ter cuma halusinansi, tapi setelah mimin liat lagi ternyata baju yg dipakai Kanompong beda. Jadi si Kanompong ini istilahnya kesepian gitu habis ditinggal Tae. Emang krna penyakitnya juga halusinasi, jdi dia ngeliatnya si Ter sebagai Tae.

Mimin sempet nyari-nyari di ulasan film dan sinopsis, si Ter ternyata emang ada. Di sinopsinnya juga ditulis 5 orang sahabat, artinya termasuk Ter juga begitu..

Iya mereka emang ganteng parah deh hehe :)

Reply

Sama sama, makasih kembali :) Waduh mimin lgi ga punya waktu buat lanjutin nih, nanti lama-lamajuga ada kok yg upload engsubnya di Youtube atau di Dailymotion :)

Reply

hmm bgtu ya min. seneng Ter beneran ada, krn dia layak utk ada, krn dia baik, dan yg penting ganteng banget. wahaha. makasii min atas infonya :)

Reply

Mimin yang baik hati :) tau nggak judul lagu yang pas bagian endingnya? yang tentang persahabatn gitu, itu lagu ngena banget di hati. Semacam lagu kenangan tentang persahabatan yang sudah lama terjalin. :( Aku cari kemana-mana nggak nemu, susah sih karena nggak ngerti bahasanya jadi susah juga nyari judulnya. wkwkkw

Tolong ya Min, cariin :(

Reply

Wah kebetulan banget mimin juga punya lagunya, didengerin berulang-ulang pula hehe :D. Penyanyinya Aom Sunisa judulnya La Gon (ลาก่อน). Itu lagunya udah lama banget kira-kira 20 tahunan yang lalu, Aom Nyanyinya pas umur 19 tahun, sekarang dia udah tue (udah berubah gender jadi laki-laki pula) hehe.

Untung di Youtube masih ada, ini linknya https://www.youtube.com/watch?v=qUflEbzbxQ4
Downloadnya dari youtube-mp3.org ya jadi nanti langsung konversi ke MP3. Tinggal copy link youtubenya aja di Youtube-mp3.org :)

Aom nyanyi lagu itu buat Almarhum John Dylan (จอห์น ดีแลน) yang meninggal kebakar hidup-hidup di mobilnya :(. John itu dulunya aktor di Nine Entertainment juga, makanya mereka pakai itu buat soundtrack Haunted sekalian bulan desember ini memperingati 21 tahun meminggalnya John. Ih mimin jadi merinding setiap kali denger lagunya wkwkw..

Reply

Makasih mimin yang baik baik hati :) :* :* ditambahin linknya segala, pokoknya makasih banyak ya :)

Yampun, 20 tahun yang lalu :o aku masih bayi kayanya :v wkwkkw
Hah? jadi awalnya penyanyinya adalah cewek tapi berubah jadi cowok. Yampun... :D pantas saja suara waktu kecilnya kaya ada rasa ceweknya karena terlalu lembut. :D

wah... jadi gitu cerita dibalik lagunya, kok sedih ya.... kasihan tragis banget matinya. hmmm :( pantas saja pas pertama kali denger lagunya di series ini langsung merinding gimana gitu, wkkwk

Sekali lagi, terima kasih banyak mimin :) :)
semoga sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan YME :) Aamiin.

Reply

min ada sub indonesianya gak ?

Reply

Ga ada :( Mimin nontonnya ga pake sub :)

Reply

Min request War of highschool juga dong.. Kayaknya seru, mimin kan baik ������

Reply

WOHTS bukannya udah ada di dailymotion ya? mimin liat kemaren udah ada yg sub indo :)

Reply

Repost ulan dong min, ditempat lain susah buat downloadnya.. udah gitu ukurannya gede2.. Kalo mimin kan biasanya ukuran pas, download mudah.. Ditunggu ya mimin cantik :)

Reply

Ep 8 malah 'video tidak tersedia', min?

Reply

Kalau gitu download di Kissasian.com aja ya, WOHSTS udah ada Full engsub :)

Reply

Mimin belajar bahasa thailand drmn? pengen belajar juga nih tp disini kayaknya gada les bahasa thailand huhuhu

Reply

Belajar otodidak aja :) Disini kan masih sulit nyari les bhs Thai :D Sering-ering skype sama orang sana biar cepet bisa :)

Reply

Aku termasuk pembaca setia blog mimin hehe wlapun sider :D Aku mau minta id Line mimin boleh gk?? untuk komunikasi ajaa :D :)

Reply

Kak, ada link download yg udh ada subnya gak kak?

Reply

Adakah ter sudah mati? Kenapa dia cakap seorg diri ketika mahu makan buah tu

Reply

Terimakasih udah di jelasin dari A smpai Z ,.... Dan untuk filmnya aku tunggu di YouTube dgn subtitle Indonesia yah !

Reply

Posting Komentar